Pages

Minggu, 09 Juni 2013

Kemenag Imbau Jamaah Haji Lakukan Vaksinasi Tambahan

Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengimbau para calon jamaah haji untuk melakukan vaksinasi tambahan. Langkah ini perlu dilakukan menyusul ditemukannya wabah mirip Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) di Arab Saudi.

Selain itu, Suryadharma akan segera melakukan koordinasi dengan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi untuk mencegah terkenanya ribuan jamaah haji Indonesia dari ancaman virus SARS ketika hendak menunaikan ibadah di Tanah Suci.

“Kami secepatnya meminta kejelasan dari Kementerian Kesehatan soal ini. Kita tak mau jamaah kita terpapar virus ini,” kata Suryadharma seusai menggelar tanya jawab dengan masyarakat di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagaimana dilansir dari laman resmi Kementerian Agama.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi sebagaimana dikutip dari Press TV menyatakan, setidaknya sudah ada 18 warga Saudi yang meninggal akibat coronavirus ini.

Virus ini juga diketahui sebelumnya menyerang kawasan Eropa dan menewaskan puluhan orang. Ritual haji yang mewajibkan berkumpulnya jutaan manusia dari belahan dunia diyakini memudahkan virus ini menyebar dalam tempo cepat.

Menteri mengaku kaget dan prihatin dengan kembali munculnya wabah SARS atau sejenisnya ini. Ia mengatakan, dari pengalaman-pengalaman yang terjadi virus ini memang cukup berbahaya. Namun demikian, selama ini, jamaah haji Indonesia tidak sampai menjadi korban.

“Kita tak mau sampai kecolongan dengan ancaman virus ini. Untuk itu kami berharap dari koordinasi dengan Kementerian Kesehatan secara dini akan bisa diketahui sejauh mana tingkat bahaya virus coronavirus yang muncul akhir-akhir ini,” jelas Suryadharma.

Untuk itu, pihaknya mengimbau, calon jamaah haji mempertimbangkan untuk melakukan vaksinasi tambahan. Selama ini, calon jamaah haji sudah mendapat layanan kesehatan yang memadai sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.

Selain itu, pihaknya secara ketat melakukan pengecekan kesehatan jamaah dengan mewajibkannya disuntik vaksin meningitis dan flu.

“Ini adalah ikhtiar agar jamaah bisa menjalankan ibadahnya dengan khusyuk dan maksimal. Alhamdulillah selama ini semuanya berjalan baik,” kata politikus dari PPP ini.

Tambah kloter

Dalam kesempatan dialog tersebut, Gubernur NTT Frans Lebu Raya secara khusus meminta Menag agar kuota haji NTT bisa ditambah sehingga menjadi dua kloter.

Selama ini setiap tahun, Provinsi NTT selalu memberangkatkan 1,5 kloter. “Dengan penambahan kloter maka antrean calon jamaah haji tidak terlalu lama. Saat ini, antrean rata-rata sudah mencapai lima tahun,” ujarnya.

Terkait hal ini, Suryadharma menjelaskan, Pemerintah Indonesia terus berjuang untuk bisa mendapatkan tambahan kuota dari Arab Saudi.

Beberapa waktu lalu pihaknya telah bertemu dengan Kementerian Haji Arab Saudi untuk meminta tambahan kuota sekitar 10 ribu. “Jika memang ada tambahan, tentu kami pertimbangkan untuk jamaah dari NTT,” ujarnya. REPUBLIKA.CO.ID, JAKATA


0 komentar:

Posting Komentar